Jakarta – Menindaklanjuti surat dari Country Director Indonesia Resident Mission Asian Development Bank (ADB) Nomor:001/L4272/IRM/2023 tanggal 29 September 2023 tentang Riview Mission, Program Promoting Research and Innovation through Modern and Efficient Science and Technology Parks Project (PRIME STeP). Review Mission dilaksanakan di Gedung STP Universitas Indonesia pada tanggal 1 November 2023 yang melibatkan Project Management Unit (PMU), Project Implementation Unit (PIU), Asian Development Bank (ADB), penerima dana hibah Inkubasi Startup, dan peneliti riset pengembangan. Acara Review Mission ini dibuka langsung oleh Direktur Inovasi dan Science Techno Park UI Bapak Ahmad Gamal Ahmad Gamal, S.Ars., M.Si., M.U.P., Ph.D bersama ketua Inkubator Universitas Indonesia Bapak Feri.
Tujuan kegiatan Review Mission ini ialah untuk meninjau kemajuan pelaksanaan proyek secara keseluruhan, terutama dalam hal pengembangan kapasitas, penelitian dan inovasi serta pengembangan inkubasi startup. Misi ini meninjau kemajuan kegiatan konsultasi dan pengadaan serta memperbarui perencanaan pengadaan, pencairan dana, memperbarui status persyaratan upaya perlindungan dan rencana aksi gender. Selain itu, kegiatan ini juga membahas persyaratan pemantauan dan pelaporan proyek manajemen, upaya perlindungan dan laporan kemajuan proyek. Misi ini juga mendiskusikan rencana pemanfaatan untuk sisa TA 2023 dan TA 2024 untuk mendukung keluaran proyek kedepannya.
Adapun kegiatan Riview Mission pada program PRIME STeP Universitas Indonesia difokuskan pada menjelaskan dan memaparkan hasil inkubasi startup yang telah dilaksanakan maupun startup telah menjual hasil produk kepada masyarakat. Pada kegiatan Riview Mission yang dilaksanakan di Universitas Indonesia ini, terdapat 3 inkubator dan 1 peneliti yang sempat hadir untuk menjelaskan produk mereka yaitu; ATM Sehat, Toonesia, Printbox, dan riset penelitian Hilirisasi Produk Perawatan Kesehatan Kulit Berbahan Dasar Propolis Indonesia.
ATM Sehat diharapakan menjadi penghubung stakeholder yang melakukan upaya kesehatan promosi, prevensi, rehabilitasi, monitoring, dan kuratif langsung kepada seluruh lapisan masyarakat. Alat ini akan menjadi telehealth station di lingkungan warga (Rukun Tetangga/RT), sekolah, kantor, tempat umum/rekreasi, stasiun, bandara, hotel dan apartemen. Hal ini sesuai dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs) keempat yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera, khususnya transformasi kesehatan pada layanan primer dan digitalisasi kesehatan yang tengah digalakan oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan.
Toonesia adalah platform end-to-end yang bergerak pada industri kreatif di Indonesia, pada tahap awal ini Toonesia menyasar pada pasar komik digital. Dilansir dari laman Investopedia, end to end process merupakan proses yang mengambil sistem atau layanan dari awal hingga akhir dan memberikan solusi fungsional yang lengkap. Toonesia hadir untuk menjadi jawaban dari persoalan mengapa industri komik di Indonesia tidak berkembang dibandingkan dengan industri kreatif lainya. Hal ini dapat dilihat dari data yang pengusul peroleh melalui laman Webtoon.com, dari ribuan komik yang tersedia, 80% komik berasal dari mancanegara seperti Jepang, Korea dan Cina. Untuk itu, Toonesia adalah jawaban dari upaya gerakan menghidupkan kembali industri komik yang selama ini tidak memiliki pemeran utama. Dalam upaya merealisasikan hal tersebut, toonesia hadir dengan tiga sub bisnis, di antaranya; Toonesia Academy sebagai platform kelas/kursus online komik dan ilustrasi, Toonesia sebagai platform komik digital Nusantara dan Toonesia studio sebagai pengembang dari IP yang telah terbit di platform komik menjadi media lain.
Berdasarkan hasil survei dari 800 responden mahasiswa, dokumen yang dicetak oleh 75% mahasiswa berasal dari konter jasa printing atau usaha fotokopi, sedangkan sisanya dicetak menggunakan printer pribadi. Namun, mahasiswa yang menggunakan printer pribadi akan tetap menggunakan jasa printing jika terjadi permasalahan pada printer yang dimiliki. Oleh karena itu, jasa printing masih sangat melekat dan relevan di kalangan mahasiswa. Selain itu, lebih dari 70% responden menginginkan sebuah konter jasa printing yang dekat dan mudah dijangkau. Berdasarkan masalah tersebut, tercetuslah sebuah ide untuk mendekatkan jasa printing khususnya untuk pelajar dan mahasiswa. Alasannya adalah kebutuhan jasa printing di lingkungan pelajar dan mahasiswa yang cukup besar sehingga terdapat peluang untuk berkembang menjadi sebuah produk. Saat ini, perusahaan telah membuat produk yang mampu menyelesaikan masalah-masalah yang telah diidentifikasi. Namun, biaya pembuatan satu produk yang cukup besar membuat perusahaan kesulitan untuk mengembangkan produk secara berkesinambungan. Dengan solusi yang telah ditawarkan sebelumnya, tercetus ide untuk membuat sebuah produk. Produk tersebut adalah sebuah alat berupa vending machine / ATM yang berfungsi sebagai pencetak dokumen penunjuang kebutuhan pelajar dan mahasiswa. Vending ini memiliki bentuk yang lebih ringkas dan praktis dalam hal penggunaannya karena dapat ditempatkan di area yang ramai dan lebih mudah untuk dijangkau pengguna.
Program Review Mission ini mengahdirkan tamu dari berbagai instansi yang terlibat yaitu ADB, PRIMESTeP dan juga dari pihak BRIN, dengan harapan bantuan program tersebut dapat dilaksanan sesuai dengan harapan dan juga bisa menjadi motivasi untuk para peneliti dan start up kedepannya, dalam rangka membangun Science Technopark dilingkungan universitas.
Melalui Proyek PRIME STeP, diharapkan ekosistem riset dan inovasi di perguruan tinggi yang akan mendorong transformasi ekonomi nasional yang berdaya saing dan berkelanjutan dapat meningkat, peran STP akan menguat dalam menjalin sinergi dan kolaborasi antara lembaga pelaksana penelitian dan pengembangan, Pemerintah, dan Industri. Serta tiap STP dapat berpartisipasi dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas perusahaan-perusahaan inovatif berbasis Invensi dan Inovasi.