IPB University, sebagai salah satu penerima program “Promoting Research and Innovation through Modern and Efficient Science and Techno Park (PRIME SteP) Tahun 2023-2027 melalui pendanaan dari Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (PHLN) – Asian Development Bank (ADB), kembali melaksanakan seleksi Program Peningkatan Riset Inovasi Tahun 2024.
Program peningkatan riset inovasi ini diharapkan dapat merealisasikan akselerasi hilirisasi hasil invensi/inovasi dari para peneliti IPB University. Pada tahun 2024, dilaksanakan dua skema program peningkatan riset inovasi, yaitu 1) Skema Pengembangan Inovasi dan 2) Skema Riset Pengembangan.
Sebanyak 19 inovasi telah diajukan para inovator IPB University. Inovasi-inovasi tersebut diseleksi untuk mendapatkan pendanaan Program Peningkatan Riset Inovasi. Bidang inovasi meliputi pertanian/pangan, informasi dan teknologi (IT), material maju, personal care, kosmetik serta biomedis.
Kepala LKST IPB University, Prof Erika B Laconi menyampaikan, IPB University memiliki tugas untuk melindungi dan mengembangkan inovasi sebagai karya intelektual stakeholder IPB , dan bekerjasama dengan mitra untuk memproduksi inovasi melalui Science Techno Park (STP) yang dapat bermanfaat untuk masyarakat baik secara sosial maupun ekonomi.
“STP IPB University diberikan kesempatan untuk melengkapi master plan science techno park, melindungi inovasi IPB University dengan kekayaan intelektualnya, melakukan uji coba scaling up di Gedung Teaching Industry, dan membina tenan startup di gedung startup center,” ujarnya.
Selain itu, Prof Erika juga menyampaikan bahwa target inovasi yang dikembangkan dari pendanaan program PRIME SteP tahun 2024 minimal sebanyak 11 inovasi, baik melalui pendanaan skema pengembangan inovasi maupun riset pengembangan.
“Harapan ke depan inovasi-inovasi IPB bisa lebih go Internasional ke wilayah Eropa, Jepang dan Korea, seperti halnya inovasi yang sudah dikerjasamakan sebelumnya. Di tahun 2023, ada inovasi yang diekspor, salah satunya inovasi tempe beku. Saya merasa bangga dan mengucapkan terima kasih kepada para inovator dan kami berharap bisa berjalan sampai tahun 2027,” tutur Prof Erika.
Pada pelaksanaan seleksi ini, LKST IPB University menggandeng reviewer dari berbagai kalangan di antaranya akademisi dan praktisi/mitra industri. Adapun inovasi yang diseleksi terdiri dari 14 skema pengembangan inovasi dan 5 skema riset pengembangan.
Reviewer yang hadir di antaranya Prof Achmad Chozin, Prof Ronny Rachman Noor, Prof Marimin, Prof Suminar Setiati Achmadi, Prof Yulin Lestari, Prof Slamet Susanto, Dr Burhanuddin, Dr drh Huda Shalahudin Darusman, Kristanto Santosa, Sidi Asmono, Bhakti Kumara, dan Bremin Sembiring. (*/Rz)