IPB University memaparkan hasil kajian lingkungan di sekitar rencana pembangunan Gedung Halal Center yang berlokasi di Science Techno Park (STP) Taman Kencana Bogor. Paparan tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran tentang aspek lingkungan apa saja yang mesti diperhatikan tatkala pembangunan dan operasional gedung Halal Center berlangsung.
“Pengelolaan lingkungan yang dimaksud tak hanya berkaitan dengan aspek fisik, kimia dan biologi, tetapi mencakup pula aspek sosial ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat serta kesehatan lingkungan,” kata Prof Hefni Effendi, Ketua Tim Kajian Pengelolaan Lingkungan saat menyampaikan paparan di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor, belum lama ini.
Prof Hefni menyampaikan, hasil kajian ini penting guna mendapat persetujuan lingkungan yang merupakan persyaratan pembangunan dan operasionalisasi dari Gedung Halal Center ini. Menurutnya, pembangunan Gedung Halal Center diperlukan untuk mendukung cita-cita IPB University sebagai Kampus Halal dan pembentukan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH).
“Kelak ini akan menjadi pusat pemeriksaan produk halal terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara,” tutur Prof Hefni yang juga Ketua Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University.
Dikatakannyai, IPB University telah memiliki Pusat Kajian Sains Halal atau Halal Science Center (HSC) dan saat ini proses pengurusan pembentukan LPH tengah dilakukan. Keberadaan HSC IPB University turut didukung oleh sumber daya manusia (SDM) bersertifikasi halal sebagai asesor halal dan secara rutin menyelenggarakan pelatihan terkait perizinan halal.
“Fungsi STP IPB University akan semakin kuat dan bermanfaat bagi industri/usaha kecil dan menengah (UKM) apabila tersedia fasilitas uji dan izin halal. Keberadaan Gedung Halal Center dan fasilitas pendukungnya akan membantu industri/UKM, khususnya berkenaan percepatan uji dan izin halal,” sebutnya.
Penyediaan fasilitas meliputi pembangunan gedung, peralatan laboratorium, furniture, mekanik dan elektrik dan peralatan kantor akan dibangun pada tahun 2023. Sumber pendanaan didapatkan melalui program Promoting Research and Innovation through Modern and Efficient Science and Techno Park (PRIME STeP) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek).
Wakil Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University bidang Pengembangan Inovasi dan Alih Teknologi, Dr Tri Prartono menyebut, LKST IPB University bertugas melakukan hilirisasi inovasi (alih teknologi) dan inkubasi bisnis. Pengembangan produk-produk inovasi IPB University sampai ke tahap komersial memerlukan dukungan berbagai perizinan. Salah satu yang terpenting adalah dukungan dalam pengurusan izin halal.
“Keberadaan fasilitas tersebut sangat penting untuk mendukung visi dan misi STP IPB University yang berfokus pada produk-produk pertanian tropis, pangan, biosains dan kelautan. Peredaran produk pangan (makanan dan minuman), kosmetik dan obat-obatan harus dapat menjamin mutu, keamanan dan kehalalannya,” imbuhnya.
Saat ini di dalam kawasan STP IPB University terdapat beberapa gedung yang sudah berdiri, antara lain PT Bogor Life Science and Technology (BLST) sebagai holding company IPB University, PT Prima Kelola IPB (konsultan pelatihan), IPB Press (percetakan) dan Serambi Botani (kantor pengelolaan produk IPB).
Selain itu, terdapat pula Botani Seed (kantor pengelolaan benih), Klinik Hewan (kegiatan layanan kesehatan hewan), Kantor Pusat Studi Biofarmaka Tropika, Guest House, Gedung Collaborative Research Center (CRC), Gedung Teaching Industry (pilot plant pengembangan inovasi) dan Gedung Multi Tenant. Semua fasilitas tersebut berada dalam pengelolaan IPB University. (HEF/Rz).
Sumber Berita